RSS
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Selasa, 29 September 2009

StarBoy Eps 5

STAR BOY
by: Prince Novel
=====================================

Betapa buruknya diriku
Betapa hinanya kehidupanku
Begitu hancurnya harapanku
Tapi aku masih punya kalian, sahabatku

5.
Reon in the Past


Flo melipat tangan. “Nah, maukah kau mengatakannya pada kami?” dia bertanya dengan nada yang menurut Reon amat menjengkelkan. “Tolong ceritakan kenapa kau dipukuli Ayahmu.”
“Ayah membenciku.”
“Tidak. Bukan begitu,” potong Rudolph cepat. “Reon, dia tidak membencimu.”
“Terserahlah, aku tidak peduli apa namanya,” kata Reon menatap lantai. Rudolph membuka mulutnya, menutupnya dan membukanya lagi lalu ditutup lagi.
“Reon adalah seorang violis berbakat,” Rudolph berbicara dalam nada tenang yang getir. “Bakatnya sudah ada sejak dia berusia delapan tahun. Kemudian aku menjadi gurunya sampai kemudian dia keluar dari dunianya, tiga tahun lalu.”
“Kenapa?” kata Andrean refleks. “Padahal musikmu sangat indah loh. Kupikir itu adalah musik yang terindah dari perasaanmu yang paling dalam. Rasanya tenang sekali.”
“Sahabatnya meninggal karena itu,” kata Rudolph melanjutkan. Andrean berjengit, begitu juga dengan Esar. Flo menatap Reon yang dari tadi hanya menatap lantai. “Waktu itu, Reon...”
“Aku seorang Pecandu,” Reon menyambungkan perkataan Rudolph yang terpotong. “Sewaktu aku terkenal menjadi seorang violis, kehidupan glamour merusakku. Aku, hampir tiap hari, memakai barang haram, minum, merokok, berkelahi. Kau tidak akan tahu bagaimana rasanya ketika kau merusak tubuhmu sendiri. Tapi memang tubuhku sudah rusak, sih...”
“Reon, cukup. Itu bukan salahmu.” Rudolph memperingatkannya dan Reon kembali menutup mulut. Rahangnya mengeras.
“Apa temanmu itu meninggal karena over dosis?” kata Andrean lagi. Matanya menatap cemas pada Reon yang tidak menjawab.
“Aku tidak tahu. Reon tidak mau cerita apa yang terjadi pada Shan ketika kecelakaan itu. Shan tertabrak mobil. Namun dari autopsi mayat Shan... ditubuh Shan ada bekas suntikan, dia memakai obat pada saat itu. Jadi, kemungkinan besar, Shan dinyatakan bunuh diri atau tertabrak, atau juga...” Rudolph manatap Reon. “Polisi mengira Reon yang membunuh Shan.”
“Eh? Tapi dia tidak—”
“Memang tidak,” Rudolph manggut-manggut. “Walaupun Reon tidak mengatakan apa-apa pada saat itu, polisi juga tidak punya cukup bukti untuk menangkap Reon. Lagipula ketika kecelakaan Shan terjadi, terjadi hujan deras dan pelaku tabrak lari itu belum juga ditemukan sampai sekarang. Tidak ada yang bisa menjelaskan kronologis kecelakaan Shan.”
“Ayah menjadi paranoid sejak itu,” gumam Reon. “Dia mengekangku seperti burung. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan. Tapi, tidak masalah bagiku asal aku tidak kehilangan guruku,” Reon manatap Rudolph. “Dia menyalahkan Rudolph atas semua kesalahan dan menggantikan Rudolph. Jujur saja tingkahnya membuatku muak. Setelah Shan, Rudolph adalah sahabatku. Aku tidak punya tempat lain untuk bercerita kecuali padanya.”
“Aku tersanjung,” kata Rudolph tersenyum pada Reon. “Tapi sepertinya akhir-akhir ini kau tidak mau cerita lagi.”
“Soalnya...”
“Hm?”
Reon menggeleng. “Aku lupa mau bilang apa. Lupakan saja.”
Flo menggelembungkan pipinya. Dia duduk disampuing Reon dan merangkulnya. “Nah, sekarang kau puas kan? Jiwamu jadi tenang karena sudah bercerita kan?”
“Kau kira aku sakit jiwa?”
“Memang,” Alex setuju. “Kau lebih parah dari aku, tapi setidaknya tidak separah Flo.”
“Apa maksudnya ha?” Flo tersinggung. “Sori deh kalau aku tidak pintar dan mendukung dan membantumu terlalu banyak. Padahal kita teman sejak kecil.” Dia menambahkan sambil menggumam.
“Teman sejak kecil?” ulang Reon menatap Flo dan Alex secara bergilir. “Kau bisa tahan ya berteman dengan jiwa yang labil seperti Flo?” katanya pada Alex.
“Itu keajaiban.” Kata Alex membenarkan sok suci.
“Apa maksud kalian hah? Menyebalkan sekali!!”
Dan mereka tertawa bersama.
***

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Shan???!!! 0.0

Apa ini shan yg sama dg shan di philia chiko??
(maaf mnyimpulkn seenkny... Tp dr stori yg aq bca, psti ad tokoh stori lain yg ikut. Wlau cm satu)
Aq sediiiih klo shan yg matii :'(

prince.novel mengatakan...

@anonim: ooooh? bukan, ini Shan yang berbeda.
Sebelumnya juga ada reader yang baca
dan penulis sendiri juga baru sadar kalo panggilan mereka sama
di Philia-Chiko itu namanya Shandy aka Shan
Nah, yang ini cuma Shan saja
Buka dia... bukan Shaaaaaaaaaan
ini cerita yang berbeda
memang ada beberapa yang mungkin muncul, tapi ceritanya nggak bersangkut paut.

Anonim mengatakan...

Alhamdulillah.... Aq sangaaattttt bhagia mndengarnya hehhe :D

Posting Komentar

 
Copyright ::-- Prince Novel --:: 2009. Powered by Blogger.Wordpress Theme by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul Dudeja.